Berawal dari Ujian Tengah Semester 2012.
Namaku Azhahra Citra Lestari, lumayan suka pelajaran kebumian tapi ya gitu
dech….(gak paham). Sekarang hari kamis, hari jum’atnya Idul Adha, dan Ujian
Kebumian hari sabtu. Double what’s,,? Gumamku dalam hati.
Setelah pulang sekolah, aku langsung
update status. Tiba-tiba ada kakak kelas yang ngelike statusku, namanya Tyo.
Mumpung ada kesempatan, aku langsung bertanya tentang soal UTS kebumian tahun lalu. Dan dia akan
memberikan soal itu setelah sholat Idul Adha.
Pagi telah tiba, waktunya berangkat sholat
Idul Adha di sekolah tercinta. Setelah selesai sholat, aku dan teman-teman
narsis dulu biar afdol…..!! setelah itu,
“nar, nanti
temenin aku pinjem soal ya,,?” pintaku
“kemana dan
di mana,,?”
“ke kakak
yang itu lho…, kalo narsis pakek gaya chibi-chibi,,”
“yang
itu,,?? (kaget), cucok chyn….hahaha,,” ledek Sinar dan Fafa
“jujur ya,
dari SD-SMA,baru kali ini aku liat dia senarsis itu,,(Heran)”
“untungnya
gak dari bayi,,hahaha…”
“hah mana
bisa…!!! :D”
Kami berjalan ke selatan dan dia menuju
ke arahku. Betapa Dag Dig Dug Derrrr jantungku dan ketika aku mendengar
suaranya…Jegeerrr terasa ada irama musik yang berdendang.
“soalnya
yang ini ya…??” tanyanya
Aku terdiam
sejenak, “iya… dan makasi..” jawabku tanpa melihat soal terlebih dulu.
“masama, aku
kesana dulu ya….” Jawabnya dengan sedikit senyuman.
Aku masih terdiam, ya… boleh dikatakan
terpesona pada suara pertama..
“kalian
denger musik gak…??”
“musik apa??!
Cie cie….., zhazha..” ledek Fafa
“enggak
kog…..!” jawabku reflex
“emang cie
kenapa..???? hayoooo….” Kata Sinar dan Fafa
Aku hanya tersenyum sambil garuk-garuk
kepala yang sebenernya gak gatal. Setelah ku lihat soalnya…..e ternyata salah
soal. Aku langsung inbox dia.
“kak salah
soal, aku kan kelas XI…..”
“o,ya maaf
aku lupa, nanti tak anter kerumah kamu ya..”
“iya dech
tapi aku boleh minta nomor kakak, biar gampang komunikasinya”
“ini nomor
aku 0xxxxxxxxxx9”
Kami message-messagean dan janjian bertemu
untuk menukarkan soal. Aku nunggu kak tyo hampir 1 jam di pinggir jalan dan kemudian , dia
datang pakai baju merah dan berhenti di dekatku.
“ini dek
soalnya…..”
“maaf ya kak
jadi ngrepotin….”
“enggak kog,
kan yang salah aku…hehehe peace….!” Dengan senyum yang gak ikhlas
Lagi-lagi hatiku tak karuan, aku
kehabisan kata-kata alias mati kata di depannya.
“gak mampir
dulu kak…”sambungku
“enggak,
katanya kamu mau ke si mbah….??”
“iya dech..,
hati-hati dan makasi’’
Hmmm… ingin rasanya jepit pipinya pakai
jepitan jemuran, biar tersenyum terus (gemes). Dengan nafas lega, ku mulai
melangkah mengambil sebuah tanaman dan ku tanam ditempat itu. Aku berharap
suatu saat nanti dia kan lewat jalan ini dan melihat tanaman ini berbunga.
***
Semakin deket, deket dan deket………. Hingga
pada suatu hari………..
“ini
flashdisknya, eeetttsss tapi mana smilenya dulu….???, SMILE……….”
“duh ada
temenmu, jadi malu……. Peace…!”
Tiba-tiba
datang segerombolan kakak kelas. Aku segera membalikan badan.
“Tyo…. Ayo
beli es cream….!” Suara seorang teman yang tak asing lagi buatku.
Sesaat kemudian……..
“o iya..
kak…….” Ku balikan badan ke posisi semula dan ternyata.… eng ing eng….. tidak
ada orangnya..!
“hah apa..??
cepet banget hilangnya.., punya magic apaan tuch…?”
“xixixi…sabar
Zha…” sahut sinar
Aku
senyum terpaksa dan tiba-tiba Fafa datang ke arahku
“hayoo tadi
ketemuan ama sapa..?? terus musiknya apa,,??” ledek Fafa
“pelangi-pelangi…”sahutku
kesal
“wkwkwkwk…..kog
bisa…??”
“karena
hari-hariku penuh warna bersamanya,…”
“wach-wach
mulai terkena virus-virus cinta niech…cie…cie…”
“hehehe,…”
Inikah rasanya cinta
oh inikah cinta
cinta pada jumpa pertama
Semua berlalu, seperti sudah menjadi ciri
khas kami yaitu, kata “SMILE and PEACE”
Keesokannya
saat mengembalikan flashdisk tak sengaja dia memegang tanganku. Wow…terasa
habis lari maraton sehingga detak jantung begitu cepat dan cepat.
Hmm Jatuh
cinta oh sejuta rasanya. Dan aku teringat akan sesuatu….
“oya, kog
mau sich kak dipanggil ikan koi…?? Nama udah bagus-bagus kog diganti ikan
koi,,???”
“hahaha… koi
aja dek, gak pakai ikan…!?!?”
“sama aja
tau… kalau ditambahin ikan jadinya juga ikan koi… week… :P”
“ha…ha…ha…”
***
Hari berganti hari dilewati dengan
senyuman dan tawa bersamanya. Meski masalah menghadang tapi bisa diterjang dengan
senyum dan maaf. Suatu ketika setelah belajar kelompok di depan perpustakaan...
“lho buku
paketku dibawa sapa ya ta…??”
“tuch dibawa
ana dkk…”
“wach…wach…”
Aku berjalan ke utara dan ku melihat kak
ikan koi lagi kebingungan. Ku segera mempercepat langkahku tapi….
“Zha…..bukumu
tak taruh di pohon…!!!” teriak Ana
Otomatis dia menengok ke arahku dan ku
langsung mempercepat langkahku seolah-olah tidak tahu.
“udah ku
bilang jangan keras-keras kalau manggil J”
“ya maaf,
tapi kapan kamu bilang seperti itu,,??”
“emang belum
bilang ya…???”
“belum :D.
ech belakangmu Zha….kalau gitu duluan ya…Good day”
Ku menengok ke belakan dan ternyata dia
sudah di belakangku.
“hey….”
Sapanya
“hmm aku mau
pulang…” dengan suara sinis karena aku lagi kesel sama dia
Dia memegang tangan ini dan mengajakku ke
depan perpus tuk duduk di sana.
“ngapain
sich liatin aku terus…??” tanyaku
“pengen aja…
week :P !!”
“Icch nanti
tak liatin balik lho…” sambil noleh ke arahnya
“eetzzz
jangan…jangan… peace”
“smile,,,”
“Hiii….” (Unjuk
gigi)
Debat, tebak-tebakan, bergurau, dll.
Pokoknya selalu ada topik untuk dibahas. Tiba-tiba datang segerombolan kakak
kelas untuk latihan teater di dekat perpus.
“nonton
layar tancep gratis nich… hehehe… :D”
“iya ya,…
haha…”
Mereka memulai bernyanyi cublak-cublak
suweng, suwenge teng gelender, dan seterusnya.
“jadi inget
dulu, waktu main itu bersama kakakku dan yang kalah….”
“hahaha…”
Ceritaku
terpotong tawanya. Aku ikut tertawa dan ku kira dia tertawa karena ceritaku
tapi…..
“itu lho
lucu… hahaha…”
Aku
terkejut…
“apa..??
udah ngomong panjang lebar, ee malah dapet kacang…. Kacang-kacang…!!”
“apa…???”
“gak papa,
pengen pulang ajah…”
“ayo… lagian
yang ditunggu udah datang (gerimis) J”
Kami terjebak di parkiran karena hujan
deras. Kami bergurau sambil hujan-hujanan. Terasa semua hal yang menyebalkan
hilang begitu saja. Ketika hujan mulai reda dan aku memakai helm, dia berkata
“kalau pakai
helm, kamu kayak capung. Karna kayak gak punya leher…. Wkwkwk…”
“beneran a…??
tapi mendingan capung daripada ikan koi, udah ikan tapi gak suka hujan… Aneh…
:b”
“hahaha…tapi
ikan juga bisa terbang lho…”
“hah… mana
bisa…??”
“bisalah.
Ikan di indosiar kan bisa terbang… :P”
“ciahahaha…”
“pulang,
ujan-ujanan atau makan dulu…??”
“terserah
kakak,,…”
Kami pergi ke depot bakso yang tak jauh
dari area sekolah. Setelah selesai makan…
“berapa
mas…??”
“totalnya Rp
10.000…!”
“ini mas…”
kami sama-sama mengeluarkan uang
“aku aja…!!”
/ “Aku…”
Kami
berdebat hingga penjualnya bingung.
“sapa ya
yang mau bayar…?? Hehe…”
Kami sama-sama berkata “Saya….” Tapi
tangan itu menyentuh tanganku lagi hingga ku terdiam dan hanya bisa merasakan
getaran yang semakin cepat. Debat terselesaikan dengan rasa malu. Penjual bakso
itu senyum-senyum sendiri melihat tingkah kami, tapi ya sudahlah.
Saatnya pulang ke rumah masing-masing,
meski berbeda arah tapi dia rela mengantarku sampai pertigaan dekat rumah. Dia melambaikan
tangan ke arahku.
“dha…dha…”
“ku
membalasnya dengan senyuman (so sweet)…”
***
Desember
2012
Hari ini ada ujian speaking dimana aku
berangkat bareng sama ikan koi. Di sepanjang perjalanan selalu ada topik yang
dibahas. Tiba-tiba….
“cap…pung…!!
Nanti pas maju ke depan, hanya ada 3 kata yang akan slalu ku ingat…”
“apaan tuch…??”
(penasaran)
“I…. you J”
“apaan sich kog
gak lengkap…??”
Otakku hari ini memang lagi lola, tapi
aku teringat something.
“I LOVE YOU….” Kami mengatakan secara
bersamaan.
Di sepanjang
jalan kami selalu berkata
“I Love You, I Miss You, I Need You, I Remember
You, dst…” hingga kami tiba di sekolah
Tadi pagi adalah momen yang terindah,
tapi siang ini semuanya berubah 360o dari semula. Aku tak pernah
tahu apa penyebabnya. Yang ku tahu, kami semakin menjauh. Hingga ku kumpulkan
semua keberanianku.
“kak,
mengapa berubah…?” dengan mata berkaca-kaca
Kak Tyo
hanya berhenti tanpa menoleh ke arahku.
“andai ikan
koi tau…
Disaat
ku senyum bahagia, hanya satu yang aku lihat
Disaat
hidupku berwarna, hanya ada satu yang aku lihat
Disaat
cinta menghampiri, hanya satu yang aku lihat
Kamu…….
Air mataku menetes perlahan-lahan.
Tetapi dia hanya terdiam tanpa menengokku. Ku berlari menjauh dengan linangan
air mata dan berharap dia memanggilku, tapi semuanya sia-sia.
“Zha….”
Suara sahabat-sahabatku
Ku berhenti,
mereka berlari ke arahku dan memelukku, serasa mereka merasakan apa yang
kurasa.
“Zha…yakinlah
ini bukan akhir dari segalanya…”
“tetaplah
optimis. Di sini kami kan selalu ada untukmu….” Semua sahabatku ikut menangis
Hanya
dera air mata yang mewarnai hari itu.
Dan kini, yang tersisa hanyalah kenangan di jiwa karena
dialah yang terdalam.By: Ellsa Sospa Citra Sari (2012/2013)