Pages

Pages

Pages

8 Sep 2013

Yang Terdalam



     Berawal dari Ujian Tengah Semester 2012. Namaku Azhahra Citra Lestari, lumayan suka pelajaran kebumian tapi ya gitu dech….(gak paham). Sekarang hari kamis, hari jum’atnya Idul Adha, dan Ujian Kebumian hari sabtu. Double what’s,,? Gumamku dalam hati.
     Setelah pulang sekolah, aku langsung update status. Tiba-tiba ada kakak kelas yang ngelike statusku, namanya Tyo. Mumpung ada kesempatan, aku langsung bertanya tentang soal  UTS kebumian tahun lalu. Dan dia akan memberikan soal itu setelah sholat Idul Adha.
     Pagi telah tiba, waktunya berangkat sholat Idul Adha di sekolah tercinta. Setelah selesai sholat, aku dan teman-teman narsis dulu biar afdol…..!! setelah itu,
“nar, nanti temenin aku pinjem soal ya,,?” pintaku
“kemana dan di mana,,?”
“ke kakak yang itu lho…, kalo narsis pakek gaya chibi-chibi,,”
“yang itu,,?? (kaget), cucok chyn….hahaha,,” ledek Sinar dan Fafa
“jujur ya, dari SD-SMA,baru kali ini aku liat dia senarsis itu,,(Heran)”
“untungnya gak dari bayi,,hahaha…”
“hah mana bisa…!!! :D”
       Kami berjalan ke selatan dan dia menuju ke arahku. Betapa Dag Dig Dug Derrrr jantungku dan ketika aku mendengar suaranya…Jegeerrr terasa ada irama musik yang berdendang.
“soalnya yang ini ya…??” tanyanya
Aku terdiam sejenak, “iya… dan makasi..” jawabku tanpa melihat soal terlebih dulu.
“masama, aku kesana dulu ya….” Jawabnya dengan sedikit senyuman.
       Aku masih terdiam, ya… boleh dikatakan terpesona pada suara pertama..
“kalian denger musik gak…??”
“musik apa??! Cie cie….., zhazha..” ledek Fafa
“enggak kog…..!” jawabku reflex
“emang cie kenapa..???? hayoooo….” Kata Sinar dan Fafa
       Aku hanya tersenyum sambil garuk-garuk kepala yang sebenernya gak gatal. Setelah ku lihat soalnya…..e ternyata salah soal. Aku langsung inbox dia.
“kak salah soal, aku kan kelas XI…..”
“o,ya maaf aku lupa, nanti tak anter kerumah kamu ya..”
“iya dech tapi aku boleh minta nomor kakak, biar gampang komunikasinya”
“ini nomor aku 0xxxxxxxxxx9”
      Kami message-messagean dan janjian bertemu untuk menukarkan soal. Aku nunggu kak tyo hampir  1 jam di pinggir jalan dan kemudian , dia datang pakai baju merah dan berhenti di dekatku.
“ini dek soalnya…..”
“maaf ya kak jadi ngrepotin….”
“enggak kog, kan yang salah aku…hehehe peace….!” Dengan senyum yang gak ikhlas
       Lagi-lagi hatiku tak karuan, aku kehabisan kata-kata alias mati kata di depannya.
“gak mampir dulu kak…”sambungku
“enggak, katanya kamu mau ke si mbah….??”
“iya dech.., hati-hati dan makasi’’
      Hmmm… ingin rasanya jepit pipinya pakai jepitan jemuran, biar tersenyum terus (gemes). Dengan nafas lega, ku mulai melangkah mengambil sebuah tanaman dan ku tanam ditempat itu. Aku berharap suatu saat nanti dia kan lewat jalan ini dan melihat tanaman ini berbunga.
***
      Semakin deket, deket dan deket………. Hingga pada suatu hari………..
“ini flashdisknya, eeetttsss tapi mana smilenya dulu….???, SMILE……….”
“duh ada temenmu, jadi malu……. Peace…!”
Tiba-tiba datang segerombolan kakak kelas. Aku segera membalikan badan.
“Tyo…. Ayo beli es cream….!” Suara seorang teman yang tak asing lagi buatku.
      Sesaat kemudian……..
“o iya.. kak…….” Ku balikan badan ke posisi semula dan ternyata.… eng ing eng….. tidak ada orangnya..!
“hah apa..?? cepet banget hilangnya.., punya magic apaan tuch…?”
“xixixi…sabar Zha…” sahut sinar
       Aku senyum terpaksa dan tiba-tiba Fafa datang ke arahku
“hayoo tadi ketemuan ama sapa..?? terus musiknya apa,,??” ledek Fafa
“pelangi-pelangi…”sahutku kesal
“wkwkwkwk…..kog bisa…??”
“karena hari-hariku penuh warna bersamanya,…”
“wach-wach mulai terkena virus-virus cinta niech…cie…cie…”
“hehehe,…”
Inikah rasanya cinta
oh inikah cinta
cinta pada jumpa pertama
      Semua berlalu, seperti sudah menjadi ciri khas kami yaitu, kata “SMILE and PEACE”
Keesokannya saat mengembalikan flashdisk tak sengaja dia memegang tanganku. Wow…terasa habis lari maraton sehingga detak jantung begitu cepat dan cepat.
Hmm Jatuh cinta oh sejuta rasanya. Dan aku teringat akan sesuatu….
“oya, kog mau sich kak dipanggil ikan koi…?? Nama udah bagus-bagus kog diganti ikan koi,,???”
“hahaha… koi aja dek, gak pakai ikan…!?!?”
“sama aja tau… kalau ditambahin ikan jadinya juga ikan koi… week… :P”
“ha…ha…ha…”
***
     Hari berganti hari dilewati dengan senyuman dan tawa bersamanya. Meski masalah menghadang tapi bisa diterjang dengan senyum dan maaf. Suatu ketika setelah belajar kelompok di depan perpustakaan...
“lho buku paketku dibawa sapa ya ta…??”
“tuch dibawa ana dkk…”
“wach…wach…”
     Aku berjalan ke utara dan ku melihat kak ikan koi lagi kebingungan. Ku segera mempercepat langkahku tapi….
“Zha…..bukumu tak taruh di pohon…!!!” teriak Ana
     Otomatis dia menengok ke arahku dan ku langsung mempercepat langkahku seolah-olah tidak tahu.
“udah ku bilang jangan keras-keras kalau manggil J
“ya maaf, tapi kapan kamu bilang seperti itu,,??”
“emang belum bilang ya…???”
“belum :D. ech belakangmu Zha….kalau gitu duluan ya…Good day”
      Ku menengok ke belakan dan ternyata dia sudah di belakangku.
“hey….” Sapanya
“hmm aku mau pulang…” dengan suara sinis karena aku lagi kesel sama dia
      Dia memegang tangan ini dan mengajakku ke depan perpus tuk duduk di sana.
“ngapain sich liatin aku terus…??” tanyaku
“pengen aja… week :P !!”
“Icch nanti tak liatin balik lho…” sambil noleh ke arahnya
“eetzzz jangan…jangan… peace”
“smile,,,”
“Hiii….” (Unjuk gigi)
      Debat, tebak-tebakan, bergurau, dll. Pokoknya selalu ada topik untuk dibahas. Tiba-tiba datang segerombolan kakak kelas untuk latihan teater di dekat perpus.
“nonton layar tancep gratis nich… hehehe… :D”
“iya ya,… haha…”
       Mereka memulai bernyanyi cublak-cublak suweng, suwenge teng gelender, dan seterusnya.
“jadi inget dulu, waktu main itu bersama kakakku dan yang kalah….”
“hahaha…”
Ceritaku terpotong tawanya. Aku ikut tertawa dan ku kira dia tertawa karena ceritaku tapi…..
“itu lho lucu… hahaha…”
Aku terkejut…
“apa..?? udah ngomong panjang lebar, ee malah dapet kacang…. Kacang-kacang…!!”
“apa…???”
“gak papa, pengen pulang ajah…”
“ayo… lagian yang ditunggu udah datang (gerimis) J
       Kami terjebak di parkiran karena hujan deras. Kami bergurau sambil hujan-hujanan. Terasa semua hal yang menyebalkan hilang begitu saja. Ketika hujan mulai reda dan aku memakai helm, dia berkata
“kalau pakai helm, kamu kayak capung. Karna kayak gak punya leher…. Wkwkwk…”
“beneran a…?? tapi mendingan capung daripada ikan koi, udah ikan tapi gak suka hujan… Aneh… :b”
“hahaha…tapi ikan juga bisa terbang lho…”
“hah… mana bisa…??”
“bisalah. Ikan di indosiar kan bisa terbang… :P”
“ciahahaha…”
“pulang, ujan-ujanan atau makan dulu…??”
“terserah kakak,,…”
      Kami pergi ke depot bakso yang tak jauh dari area sekolah. Setelah selesai makan…
“berapa mas…??”
“totalnya Rp 10.000…!”
“ini mas…” kami sama-sama mengeluarkan uang
“aku aja…!!” / “Aku…”
Kami berdebat hingga penjualnya bingung.
“sapa ya yang mau bayar…?? Hehe…”
      Kami sama-sama berkata “Saya….” Tapi tangan itu menyentuh tanganku lagi hingga ku terdiam dan hanya bisa merasakan getaran yang semakin cepat. Debat terselesaikan dengan rasa malu. Penjual bakso itu senyum-senyum sendiri melihat tingkah kami, tapi ya sudahlah.
      Saatnya pulang ke rumah masing-masing, meski berbeda arah tapi dia rela mengantarku sampai pertigaan dekat rumah. Dia melambaikan tangan ke arahku.
“dha…dha…”
“ku membalasnya dengan senyuman (so sweet)…”
***
Desember 2012
      Hari ini ada ujian speaking dimana aku berangkat bareng sama ikan koi. Di sepanjang perjalanan selalu ada topik yang dibahas. Tiba-tiba….
“cap…pung…!! Nanti pas maju ke depan, hanya ada 3 kata yang akan slalu ku ingat…”
“apaan tuch…??” (penasaran)
“I…. you  J
“apaan sich kog gak lengkap…??”
      Otakku hari ini memang lagi lola, tapi aku teringat something.
I LOVE YOU….” Kami mengatakan secara bersamaan.
Di sepanjang jalan kami selalu berkata
“I Love You, I Miss You, I Need You, I Remember You, dst…” hingga kami tiba di sekolah
      Tadi pagi adalah momen yang terindah, tapi siang ini semuanya berubah 360o dari semula. Aku tak pernah tahu apa penyebabnya. Yang ku tahu, kami semakin menjauh. Hingga ku kumpulkan semua keberanianku.
“kak, mengapa berubah…?” dengan mata berkaca-kaca
Kak Tyo hanya berhenti tanpa menoleh ke arahku.
“andai ikan koi tau…
Disaat ku senyum bahagia, hanya satu yang aku lihat
Disaat hidupku berwarna, hanya ada satu yang aku lihat
Disaat cinta menghampiri, hanya satu yang aku lihat
Kamu…….                                                     
       Air mataku menetes perlahan-lahan. Tetapi dia hanya terdiam tanpa menengokku. Ku berlari menjauh dengan linangan air mata dan berharap dia memanggilku, tapi semuanya sia-sia.
“Zha….” Suara sahabat-sahabatku
Ku berhenti, mereka berlari ke arahku dan memelukku, serasa mereka merasakan apa yang kurasa.
“Zha…yakinlah ini bukan akhir dari segalanya…”
“tetaplah optimis. Di sini kami kan selalu ada untukmu….” Semua sahabatku ikut menangis
       Hanya dera air mata yang mewarnai  hari itu. Dan kini, yang tersisa hanyalah kenangan di jiwa karena dialah yang terdalam.

By: Ellsa Sospa Citra Sari (2012/2013)